Ayat Qur'an dan Hadits Tentang Kewirausahaan serta Prinsip berdagang Ala Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai Guys, gimana kabarnya? Semoga sehat selalu, diberi keberkahan, kelancaran dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin YRA.
Kembali lagi dengan blog saya yang menyajikan mengenai Kewirausahaan islami. Kali ini tema yang akan saya bahas adalah Ayat Qur'an dan Hadits Tentang Kewiausahaan serta Prinsip berdagang Nabi Muhammad SAW. Mohon dibaca sampai selesai ya teman-teman.
Islam memerintahan manusia untuk hidup yang seimbang antara perkara dunia dan akhirat, Rasululloh SAW bersabda:
عَنْ أَنَسَ بْنِ مَلِكٍ قَالَ ، قَالَ رَسُلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لآخِرَتِهِ وَلا آخِرَتُهُ لِدُنْيَاهُ حَتىَّ يُصِيْبُ مِنْهُمَا جَمِيْعًا فَإِنَّ الدُّنْيَ بَلاغٌ إِلَى الآخِرَةِ وَلاَتَكُوْنُوْا كلاَّ عَلَى النَّاس ( رواه الديلمي وابن عساكر )
“Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: bukankah orang yang paling baik di antara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi beban orang lain”. (H.R. Ad Dailamy dan Ibnu Asakir)
Sebagai bentuk usaha manusia untuk menyeimbangkan perkara dunia dan akhirat adalah dengan bekerja keras memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Manusia cenderung melakukan wirausaha atau yang biasa disebut dengan entrepreuneurship untuk bekerja dan memenuhi hajatnya.
Entrepreneur bisa merupakan bakat yang dimiliki seseorang sebagai keterampilan untuk bekerja, namun bakat ini bisa dibentuk.
1. Entrepreneurship dalam Al Quran
Bekerja dan berwirausaha merupakan salah satu tugas manusia sebagai khalifah fil Ardh. Allah memberikan kepercayaan kepada manusia untuk menjadi khalifah dibumi ini bukan hanya semata-mata memikirkan perkara akhirat saja, tetapi manusia diberi tanggung jawab oleh Allah SWT untuk menjaga dan mengelola apa yang telah Allah rizkikan kepada mereka untuk memenuhi kebutuhanya melalui beberapa usaha, salah satunya dengan entrepeneurship yakni bewirausaha.
Dalam Al Quran Surat Al Qashash ayat 77, Allah SWT berfirman:
وٱبتغ فيمآ ءاتىك ٱلله ٱلدار ٱلءاخرة ولا تنس نصيبك من ٱلدنيا وأحسن كمآ أحسن ٱلله إليك ولا تبغ ٱلفساد فى ٱلأرض إن ٱلله لا يحب ٱلمفسدين
Yang Artinya :“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Kemudian Allah memerintahkan manusia untuk bekerja dan mencari rezeki yang telah Allah sediakan di muka bumi ini. Firman Allah SWT dalam surat Al Jumu’ah ayat 10 dan surat Al Mulk ayat 15, Allah SWT berfirman :
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Yang artinya :“apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(QS. Al Jumu’ah : 10)Yang artinya : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS. Al Mulk : 15)
2. Entrepreneurship dalam Sunnah
Rezeki yang telah Allah SWT tebarkan di muka bumi ini memerlukan usaha dan kerja keras untuk mendapatkanya. Rasululloh SAW mencintai orang yang mau berusaha dan berkarya dalam bekerja.
عن عاصم بن عبد الله ، عن سالم ، عن أبيه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : { إن الله يحب المؤمن المحتر } وفي رواية ابن عبدان : { الشاب المحترف } ( أخرجه البيهقي
Dari Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah SAW. telah bersabda “sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang berkarya/ bekerja keras.” Dan di dalam riwayat Ibnu Abdan, “pemuda yang berkarya/ bekerja keras.” (H.R. Baihaqy)
Pada hadits diatas dianjurkan adanya kreatifitas dalam berusaha dan bekerja. Layaknya seorang wirausahawan atau entrepeneurship yang harus senantiasa berkarya dan berinovasi. Seorang entrepeneurship harus mempunyai ide yang kreatif, yang nantinya mampu menangkap dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan, sehingga ia tidak pernah khawatir kehabisan lahan bisnisnya. Seorang entrepeneurship juga harus senantiasa berinovasi, dengan sifat inovatif maka ia akan selalu terdorong kembali kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis dan mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis yang digelutinya, sehingga bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti perkembangan zaman.
Manusia sepatutnya harus senantiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanya dengan didasari etos kerja Islami yang didalamnya didasari budaya kerja Islami yang bertumpu pada akhlakul karimah. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi Daud yang merupakan nabi utusan Allah juga harus berusaha dan bekerja keras dalam bekerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيَكْرِبَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ : مَا أَكَلَ اَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ،
وَإِنَّ نَبِيَّ الله دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَم كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ.)رواه البخارى )
Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib RA. : Nabi SAW. bersabda, “tidak ada makanan yang lebih baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya sendiri. Nabi Allah, Daud AS. makan dari hasil keringatnya sendiri.” (H.R. Al Bukhori)
Oleh karena itu manusia sebagai makhluq Allah serta pengikut nabi Muhammad SAW perlu selalu kreatif,berinofasi,serta bekerja keras. Bukan hanya menjadi pekerja teteapi berusaha untuk membuka peluang bisnis sendiri dengan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki sesuai dengan apa yang telah dianjurkan Rasululloh.
Dalam Al Quran dan sunnah terdapat pengajaran bagi seorang entrepreuneur untuk terus berkarya dan bekerja keras, seperti dalam surat Al jumu’ah ayat 10 yang memerintahkan untuk mencari rezeki serta terdapat hadits nabi yang menganjurkan untuk selalu berinofasi yang artinya Dari Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah SAW. telah bersabda “sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang berkarya/ bekerja keras.” Dan di dalam riwayat Ibnu Abdan, “pemuda yang berkarya/ bekerja keras.” (H.R. Baihaqy).
Bisnis Ala Rasul
Perjalanan bisnis Rasul dimulai sejak beliau berusia 12 tahun, saat itu beliau ikut pamannya yaitu Abu Thalib berdagang ke Syam. Selanjutnya ketika menuju usia dewasa, Rasulullah memulai usahanya sendiri, beliau mulai dengan berdagang kecil – kecilan.
Beliau membeli barang dari pasar, lalu dijual kembali kepada orang lain. Sampai pada akhirnya banyak investor yang mempercayai uangnya dikelola Rasulullah.
Dalam menjalankan bisnisnya, beliau memperkaya diri dengan kejujuran, keteguhan memegang janji, tanggung jawab sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin (yang tidak dapat dipercaya). Setelah menikah, Rasul tetap berbisnis bersama Khadijah, menjalankan bisnis berdua dengan sukses.
Sebagian besar berpikir bahwa modal utama dari berbisnis adalah uang, tetapi modal utama bisnis yang sebenarnya yaitu kepercayaan.
Kepercayaan di dalamnya termasuk kejujuran, amanah dan pertanggungjawaban. Kedua adalah kompetensi yang mencakup profesionalisme, keterampilan dan penguasaan aspek teknis.
Walaupun Rasulullah adalah seorang Nabi dan Rasul yang harus menyampaikan perintah Allah kepada umat, tetapi Rasulullah tetap berdagang untuk memenuhi kebutahan sehari-harinya. Berikut ini beberapa prinsip dan cara bisnis ala Rasul yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Memahami Hukum & Ilmu Bisnis (Jual-Beli)
2. Selalu Bersikap Jujur
Prinsip bisnis ala Rasul yang paling utama adalah kejujuran. Nabi Muhammad tidak hanya jujur kepada rekan bisnisnya, tetapi juga kepada pelanggannya. Rasulullah selalu menjelaskan apa adanya keunggulan dari barangnya dan juga kelemahan dari barangnya tersebut.
Jadi, kejujuran yang menjadi keunggulan dari bisnis Rasulullah. Sebagai pembeli, Anda tentu akan memilih pedagang yang sudah terkenal jujur, karena merasa aman dan tidak akan ditipu.
3. Sopan Santun & Menghormati Pelanggan
Rasulullah menganggap semua pelanggannya adalah saudaranya. Seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah, 'Sayangilah saudaramu layaknya menyayangi dirimu sendiri'. Konsumen adalah raja, selalu perlakukan konsumen Anda dengan baik, sopan santun dan selalu hormati pelanggan.
Rasulullah juga menganggap segala keuntungan yang didapat adalah hadiah dari usaha. Ketika seseorang terbantukan dengan produk yang Anda jual, tampaknya seharusnya bisnis ala Rasul. Kepuasaan konsumen adalah nomor satu.
4. Menepati Janji
Rasulullah dalam berdagang selalu menjaga kepercayaan pelanggan, di antaranya adalah selalu menetapi janji. Beberapa pelanggan yang meminta permintaan barang atau memesan barang selalu ditepati janjinya oleh Rasulullah.
Nabi Muhammad selalu mengedepankan tanggung jawab kepada pelanggan dan integritas yang tinggi. Barang-barang yang dipesan oleh pelanggan akan dipersiapkan dan dikirimkan tepat waktu oleh Rasulullah.
Inilah yang juga harus Anda lakukan, ketika sudah ada perjanjian kepada mitra atau pelanggan, usahakan Anda selalu menepatinya. Walaupun perjanjian tersebut tidak ada hitam di atas putih, Anda juga harus selalu menepati janji tersebut. Ingat, kepercayaan pelanggan bertahun-tahun yang hilang akan sulit didapatkan kembali.
5. Tidak Menjelekkan Bisnis Orang Lain
Itulah yang dikatakan oleh Rasulullah kepada pengikutnya. Sebab, prinsip berbisnis adalah memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis orang lain. Anda tidak perlu juga mengatakan bahwa bisnis yang lebih jelek dari pada bisnis Anda sendiri. Anda harus pelanggan kualitas produk Anda, dan biarkan pelanggan yang menilai.
6. Tidak Menjual Produk Buruk
Rasulullah mengajar untuk memilah mana produk yang baik dan produk yang buruk. Bahkan Rasulullah tidak pernah menjual produk yang kualitasnya rendah atau tidak pantas dijual. Dengan begitu, Rasulullah dapat selalu menjaga mutu barang-barang yang dijualnya.
Di samping itu, Rasulullah selalu mengelompokkan harga barang sesuai dengan kualitasnya. Harga barang yang kualitasnya baik akan lebih mahal dibandingkan dengan kualitas yang biasa-biasa saja.
7. Tidak Menimbun Barang
Dalam Islam, menyimpan barang agar keuntungan di kemudian hari disebut ihtikar. Misalnya Anda mempunyai cabai, lalu Anda menyimpan cabai tersebut untuk dijual di kemudian hari karena harga cabai yang murah.
Ini tidak diperbolehkan di dalam Islam karena itu sama saja menimbun. Jika memang kondisi harga seperti itu, Anda harus menjual dengan harga apa adanya.
8. Tidak Mengganggu Ibadah
Allah tidak termasuk orang yang terlalu sibuk berdagang sehingga melupakan kewajibannya, yaitu pengisian. Kebanyakan orang yang berdagang atau bekerja terlalu keras sehingga lupa waktu sholat dan bahkan lupa membayar zakat. Usahakan Anda selalu menyempatkan waktu untuk sholat dan membayar zakat.
9. Membayar Upah Tepat Waktu
Itulah yang diucapkan Rasulullah. Sebelum kering keringatnya adalah jangan lupa nunda gaji atau upah karyawan. Ketika Anda menggaji karyawan setiap tanggal 25, usahakan selalu tepat waktu. Selain itu, pembayaran atau gaji harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.
10. Membayar Zakat & Banyak Bersedekah
Bagi Anda para pebisnis yang aset atau hartanya sudah mencapai nisab, Anda harus mengeluarkan zakat seseorang seorang Muslim.
Sejatinya, pebisnis sulit menghindari hal-hal syubhat, karena manusia tak luput dari salah dan khilaf. Maka dari itu, Rasulullah memerintahkan para pebisnis untuk menebus kesalahan atau kekurangan dalam berbisnis dengan bersedekah. Selain untuk menebus kesalahan, sedekah juga dapat membuka pintu rezeki.
Demikian hal yang dapat saya share untuk teman-teman dalam blog saya ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan dalam postingan saya. Semoga postingan tersebut dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk semuanya. Sampai bertemu di postingan selanjutnya, tentunya dengan hal yang bermanfaat dan materi yang lebih menarik. Nantikan di postingan berikutnya. Terima Kasih😉
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Komentar
Posting Komentar